Indonesia memang terkenal dengan keragaman floranya. Ada berbagai spesies tumbuhan paling langka yang hidup di Indonesia. Namun, dengan banyaknya eksploitasi yang berlebihan, tumbuhan ini menjadi langka. Lalu, tumbuhan apa sajakah yang mulai terancam keberadaannya? Inilah 3 tumbuhan paling langka di Indonesia yang harus anda ketahui.
1. Pohon Cendana
Salah satu tumbuhan paling langka di Indonesia ialah Pohon Cendana. Pohon Cendana merupakan pohon asli Indonesia. Pohon Cendana ini sangatlah dicari sebab kegunaannya yang banyak. Kayunya sendiri dapat digunakan untuk membuat berbagai macam furniture dengan kualitas sangat bagus sehingga tak heran jika harga kayu cendana ini sangat mahal. Selain dapat digunakan sebagai bahan furniture, pohon cendana juga terkenal sebagai penghasil minyak cendana.Simak juga 5 pohon teraneh yang gegerkan dunia
Minyak ini dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan parfum, aroma terapi, dupa dan juga warangka atau sarung keris atau wadah keris. Namun, sayangnya pengembiakkan pohon cendana ini sangatlah sulit. Pada masa kecambah, pohon cendana harus hidup sebagai tumbuhan parasit. Akar yang tidak kuat dari pohon ini menyebabkan tumbuhan cendana membutuhkan tumbuhan inang hingga cendana cukup kuat untuk tumbuh menjadi pohon yang kokoh. Lalu, pohon dengan nama latin Santalym album ini juga biasa digunakan sebagai obat alternatif yang dipercaya dapat mendekatkan diri kepada Maha Pencipta. Pengobatan menggunakan tumbuhan paling langka ini disebut dengan Ayurveda yang berfungsi untuk menghilangkan perasaan cemas pada seseorang.
2. Bunga Raflesia Arnoldi
Tumbuhan paling langka lain yang ada di Indonesia ialah Bunga Raflesia Arnoldi. Habitat asli bunga ini berada di wilayah Provinsi Bengkulu yang kini habitatnya tersebut telah dijadikan sebagai Taman Nasional. Bunga yang juga dikenal sebagai bunga bangkai ini merupakan bunga endemik dari Indonesia sehingga Indonesia tentu harus bangga dengan kekayaan flora yang satu ini.
Ditemukan pada tahun 1818, bunga ini mempunyai ukuran yang sangat besar bahkan dinobatkan sebagai bunga paling besar di dunia. Kemampuannya mengeluarkan bau yang sangat busuk untuk menarik lalat yang nantinya membantu proses penyerbukan juga membuat bunga ini disebut sebagai bunga bangkai. Penamaannya sendiri didapat dari penemunya yaitu Dr. Arnold yang ikut dalam rombongan ekspedisi Thomas Stamford Raffles. Maka dari itu bunga ini merupakan gabungan dari nama Thomas Samford Raffles dan juga Dr. Arnold. Saat ini, tumbuhan parasit ini kondisinya cukup memprihatinkan sebab jumlah bunga di habitatnya semakin menurun setip tahun yang dikarenakan oleh pembangunan dan pembukaan lahan hutan. Maka dari itu, menjaga kelestarian tumbuhan ini adalah wajib untuk kita semua.
3. Pohon Tembesu
Tanaman ini merupakan tanaman yang asli dari Indonesia yang tersebar di beberapa daerah seperti Kalimantan, Jawa Barat, Sumatera, Sulawesi, Maluku dan Papua. Persebarannya yang sangat luas inj ternyata tidak membuat tumbuhan ini berjumlah banyak. Bahkan, saat ini, pohon Tembesu termasuk ke dalam tumbuhan paling langka di Indonesia. Daerah tumbuh pohon dengan nama latin Fragea fragrans ini pun tidak sembarangan. Pohon ini hanya akan tumbuh di daerah tanah datar yang tidak lembab. Selain itu, area tumbuhnya pun dapat pula di tanah liat berpasi dengan curah hujan tipe A dan B, dan dengan ketinggian tanah sekitar 0-500 m di atas permukaan laut. Pohon Tembesu sendiri bisa tumbuh sangat tinggi hingga mencapai angka 40 meter.
Sedangkan untuk panjang batangnya bisa mencapai 25 meter dengan diameter atau lingkar batangnya mencapai 80 cm. Kemudian, kulit kayunya keras dengan alur dangkal dan di beberapa bagian ditemukan kulit yang mengelupas. Warna batangnya yaitu coklat sampai hitam, sedangkan untuk kayunya berwarna coklat kuning emas atau jingga. Kayu yang dihasilakan oleh pohon Tembesu ini sangat baik dengan kelas keawetan nomor 1. Jadi, tak heran jika pohon ini terus dijarah demi kepentingan pribadi sehingga jumlahnya makin sedikit di Indonesia.
Dari penjelasan di atas, itulah 3 tanaman paling langka di Indonesia yang telah masuk kategori sangat langka. Untuk mencegah punahnya tanaman-tanaman tersebut, tentu saja harus ada tindakan nyata dari pemerintah dan juga masyarakat Indonesia agar tidak ada lagi penjarahan tanaman ini untuk kepentingan komersil.