Mantan calon presiden nomor urut satu Prabowo Subianto (dua kanan) berfoto bersama anggota Koalisi Merah Putih (KMP) yakni Anis Matta, Hatta Rajasa dan Aburizal Bakrie (kiri ke kanan) berfoto sebelum memasuki Ruang Rapat Paripurna I, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (20/10/2014). Hari ini, Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK), dilantik menjadi presiden dan wakil presiden RI untuk periode jabatan 2014-2019. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Pengusaha minyak Riza Chalid banyak bercerita soal perannya mendamaikan Koalisi Merah Putih (KMP), pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dengan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Riza menceritakan hal ini saat bertemu dengan Ketua DPR Setya Novanto dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin di sebuah hotel di kawasan Pacific Place, Jakarta, 8 Juni 2015.
Rekaman percakapan itu diperdengarkan dalam sidang Mahkamah Kehormatan Dewan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/12/2015) malam.
Riza mengaku upaya perdamaian ini dilakukan agar dunia usaha tidak terganggu dengan kondisi politik yang tak menentu.
Berikut adalah transkrip dari rekaman yang telah diperdengarkan.
MR (Muhammad Riza Chalid): Sebelum bubarin Pak, kalau gak gini Pak. Saya ini kan pedagang. Saya ikutan politik kan karena teman-teman saja. Baik, gak cerai. Saya pedagang. Saya bilang eh ini saatnya damai. Kita kumpulin semua yuk. Kumpul Bang Ical, Anis Matta, Hatta, pokoknya semua kita kumpul.
SN (Setya Novanto): Panggil Pak Luhut.
MR: Kita undang Pak Luhut datang. Saya siapkan depan. Ada Pak Luhut sama timnya. Saya bilang itu, saat ini kita sudah kalah. Kalah Pilpres. Tapi kita akan balas tahun 2019. Cuma sekarang kita harus berdamai membangun negara. Jangan ikut. Presiden sama wapres enggak boleh diganggu, saya bilang.
Kita cari makan. Sekarang Pak Luhut yang ada di sana. Ini temen-temen dan kita minta ikutlah Pak Luhut. Coba Pak Luhut sampaikan ke Jokowi. Kalau mau sepakat begitu kita dukung. Ini saran saya. Mulai ngomong rurururuurr…
Akhirnya sepakat Pak malam itu, oke kita dukung Jokowi JK supaya sukses. Nanti 2019 ceritanya lain. Langsung deh pada dukung Jokowi, pada ketemu Jokowi semua. Prabowo apa dukung Jokowi.
Sejak itu. Makanya Pak, DPR gak pernah ganggu Jokowi. Gak pernah ganggu Jokowi. Malah yang enggak mendukung Jokowi itu PDI-P. KMP enggak, semuanya mendukung.
Itu kita happy juga sih. Kalau negara aman kita punya jalan. Tapi kalau ribut terus di parlemen, pusing kepala. Bayangin sudah kurang aman negara, ekonominya ancur.
SN: Kesalahan menteri-menterinya juga.
MR: Ya presiden juga andil.
SN: Ya kita harus jujur.
MR: Kalau Pak JK presiden.
SN: Wah terbang kita.
MR: Atau dia pasrahin Pak JK urus ekonomi saja, saya pergi dah blusukan. Pak JK urus saja ekonomi.
SN: Ya tapi sekarang sudah dibatasin terus presiden.