Nonton Film Animasi Disebut Bisa Bantu Deteksi Psikosis Tahap Awal

Jakarta, Lewat film animasi garapan sutradara Tim Burton, 'Alice in Wonderland' yang rilis tahun 2010 lalu, peneliti berusaha mendeteksi penyakit mental psikosis pada orang yang terlihat sehat-sehat saja. Caranya, dengan mengamati reaksi orang-orang ketika menyaksikan film animasi seperti itu.

Ilmuwan mengatakan psikosis bisa dilihat dari bagaimana cara otak melihat dan memproses informasi dari film fantasi. Psikosis merupakan masalah kesehatan mental yang membuat seseorang memahami atau menafsirkan sesuatu dengan cara berbeda dari orang di sekitarnya. Kadang, orang dengan psikosis bisa memiliki halusinasi atau delusi.

"Cara otak memproses sesuatu pada pengidap psikosis tidak cukup dipahami karena tidak ada tanda yang jelas seperti pada pasien psikosis kronis. Untuk itu, kami berusaha menentukan apakah seseorang yang berada di psikosis tahap awal atau memang sehat-sehat saja dengan melihat aktivitas otak mereka yang direkam selama menyaksikan film," kata Eva Rikandi dari Aalto University, Helsinki.

Hal tersebut, lanjut Rikandi bisa terlihat dengan memantau bagian di otak yang disebut precuneus. Area tersebut berkaitan dengan memori, kesadaran spasial dan visual, serta aspek kesadaran diri. Menurut Rikandi, metode tersebut bisa mencapai akurasi hingga 80 persen, demikian dikutip dari berbagai sumber pada Rabu (2/9/2015).

"Precuneus, daerah di otak sebagai pusat memori episodik terkait informasi, memainkan peranan penting untuk memproses informasi pada pasien psikosis yang hasilnya akan berbeda dengan orang yang sehat. Ini adalah studi pertama yang menghubungkan langsung tahap awal psikosis dengan precuneus sehingga perlu lebih banyak studi yang mempelajari area tersebut," kata Rikandi.

Menanggapi hasil studi yang dipresentasikan dalam European College of Neuropsychopharmacology Congress ini, ECNP President-Elect Professor Celso Arango mengatakan amat menarik mengetahui bahwa pasien dengan psikosis, bahkan di tahap awal, memproses informasi dengan cara yang berbeda.

Apalagi, film animasi seperti 'Alice in Wonderland' bisa memunculkan respons yang berbeda di tiap bagian otak. Terutama bagi pasien psikosis, mereka bisa melihat cerita dalam film animasi semacam itu lebih relevan atau tidak terlalu relevan dengan kehidupan sehari-harinya.